PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MENETAPKAN TERSANGKA SEBAGAI PARAMETER PENGUJIAN TINDAKAN PENYIDIK MELALUI PRAPERADILAN
Sari
Investigators, both in the Indonesian National Police Institution and who are in other law enforcement institutions, in the investigation process have the authority to determine someone suspected of committing a criminal offense as a suspect, as regulated in Article 7 paragraph (1) of the Criminal Procedure Code. However, in the level of criminal justice practices, investigators interpret the authority absolutely by establishing someone as a suspect based on a minimum of two pieces of evidence. Although, the Constitutional Court has given limits to the determination of suspects, however, with the issuance of the Supreme Court Regulation Number 4 of 2016 concerning the Prohibition of Review of Pre-Trial Decisions (SCR No. 4/2016) gives limits to the establishment of formal requirements. Based on this, researchers submit the problem “What is the form of violation of the precautionary principle in establishing a person as a suspect who is the object of a pretrial application?” This study uses a normative juridical method using secondary data through literature studies. The results of this study indicate an obligation for investigators to meet the investigation standards in the process of determining the suspect based on the decision of the Constitutional Court Number 21/PUU-XII/2014, the Criminal Procedure Code, and the Internal Regulations of each Law Enforcement Institution.
Keywords: Determination of Suspect, Precautionary Principle, Pretrial, Evidence, InvestigatorTeks Lengkap:
PDFReferensi
Adlin, A. (2016) ‘Michel Foucault: Kuasa/Pengetahuan, (Rezim) Kebenaran, Parrhesia’, JAQFI: urnal Aqidah dan Filsafat Islam, 1(1), pp. 13–26. doi: https://doi.org/10.15575/jaqfi.v1i1.1694.
Ariesta Rahman, F. (2018) ‘Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Notaris Dalam Mengenal Para Penghadap’, Jurnal Lex Renaissance, 3(2), pp. 423–440. doi: 10.20885/jlr.vol3.iss2.art11.
Effendi, E. (2020) ‘Relevansi Pemeriksaan Calon Tersangka sebelum Penetapan Tersangka’, Undang: Jurnal Hukum, 3(2), pp. 267–288. doi: 10.22437/ujh.3.2.267-288.
Fauzi, A. (2014) ‘Analisis Yuridis Terhadap Upaya Hukum Luar Biasa Peninjauan Kembali (PK) Oleh Jaksa Dalam Sistem Hukum Acara Pidana Indonesia’, Jurnal Hukum dan Peradilan, 3(1), pp. 37–48.
Illahi, B. K. and Alia, M. I. (2017) ‘Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Melalui Kerja Sama BPK dan KPK’, Integritas, 3(2), pp. 37–78. doi: 10.32697/integritas.v3i2.102.
Indonesia, R. (2015) Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014. Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
Jaholden (2021) Praperadilan dan Pembaharuan Hukum Pidana, CV AA Rizky. Banten: CV. AA. Rizky.
Julyano, M. and Sulistyawan, A. Y. (2019) ‘Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum’, Crepido, 1(1), pp. 13–22. doi: 10.14710/crepido.1.1.13-22.
Kamis, M. (2022) Keterangan Ahli Dr. Margarito Kamis, SH, M.Hum Dalam Pemeriksaan Perkara Pengujian Konstitusionalitas Norma Batal Demi Hukum pada Pasal 143 ayat (3) UU Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP. Jakarta.
Lorenzini, D. (2015) ‘What is a “Regime of Truth”?’, Le foucaldien, 1(1), pp. 1–5. doi: 10.16995/lefou.2.
Marbun, R. (2018) ‘Keterlemparan (Goerfen-Sein) Hukum Pidana Dalam Rasio Tindakan Instrumental Terhadap Direksi Sebagai Rechtspersoon Dalam Praktik Peradilan Pidana’, Jurnal Hukum Pidana dan Pembangunan, 1(1), pp. 1–7.
Marbun, R. (2020) ‘Pasivitas Fungsi Advokat Dalam Proses Pra-Adjudikasi: Membongkar Tindakan Komunikatif Instrumental Penyidik’, Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 15(1), pp. 17–35. doi: https://doi.org/10.33059/jhsk.v15i1.2190.
Marbun, R. (2021) ‘Trikotomi Relasi dalam Penetapan Tersangka : Menguji Frasa “Pemeriksaan Calon Tersangka” Melalui Praperadilan’, Undang: Jurnal Hukum, 4(1), pp. 159–190. doi: 10.22437/ujh.4.1.159-190.
Marbun, R. and Armilius, N. (2018) ‘Fallacy (Sesat Pikir) Argumentum Ad Verecundiam Dalam Motivering Vonnis (Pertimbangan Hukum) / the Argumentum Ad Verecundiam Fallacy in Motivering Vonis (Legal Reasoning)’, Jurnal Hukum dan Peradilan, 7(2), p. 327. doi: 10.25216/jhp.7.2.2018.327-352.
Marbun, R., Oedoyo, W. and Sinaga, D. M. (2021) ‘Logika Monolog Dalam Trikotomi Relasi Pada Proses Pra-Adjudikasi’, Jurnal USM Law Review, 4(1), pp. 1–26. doi: http://dx.doi.org/10.26623/julr.v4i1.3308.
Marbun, R., Yuherawan, D. S. B. and Mulyadi, M. (2021) Kapita Selekta Penegakan Hukum (Acara) Pidana. Membongkar Tindak Tuturan dan Komunikasi Instrumental Aparat Penegak Hukum dalam Praktik Peradilan Pidana (Buku I). Jakarta: Publica Indonesia Utama.
Mene, M. (2022) ‘Hak Grasi Presiden Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia’, Jurnal Ensiklopedia, 4(3), pp. 92–97.
Novia, A. I. (2019) DEKONSTRUKTIF JACQUES DERRIDA ( Sebuah Filsafat Anti Metafisika ). Surabaya.
Perwirasari, D. P. and Ikrardini, Z. (2020) ‘Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Ditinjau Dari Sisi Hukum Perikatan (Studi Kasus Pada PT . Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk . Cabang Padalarang)’, Jurnal Dialektika Hukum, 2(2), pp. 148–172.
Pontier, J. A. (2008) Rechtsvinding (Penemuan Hukum). Edited by B. A. Sidharta. Jakarta: Jendela Mas Pustaka.
Pratiwi, C. S. et al. (2016) Penjelasan Hukum: Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Edited by A. W. Bedner and M. Arifuddin. Jakarta: Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP).
Pratiwi, T. S., Putri, Y. R. and Sugandi, M. S. (2015) ‘Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Logo Calais Tea’, in e-Proceeding of Management, pp. 4327–4336. Available at: https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/104472/slug/analisis-semiotika-roland-barthes-terhadap-logo-calais-tea.html%0Ahttps://core.ac.uk/download/pdf/299904072.pdf.
Putra, P. S. (2021) ‘The Antinomy of Value in Determining a Suspect by a Judge: An Anachronism in the History of Human Rights’, in International Conference on Education, Humanities, Health and Agriculture. EAI, pp. 1–7. doi: 10.4108/eai.3-6-2021.2310822.
Sapardjaja, K. E. (2002) Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiel Dalam Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Alumni.
Simanjuntak, E. (2019) ‘Peran Yurisprudensi dalam Sistem Hukum di Indonesia’, Jurnal Konstitusi, 16(1), pp. 83–104. doi: https://doi.org/10.31078/jk1615.
Sjofjan, L. (2015) ‘Prinsip Kehati-Hatian (Prudential Banking Principle) Dalam Pembiayaan Syariah Sebagai Upaya Menjaga Tingkat Kesehatan Bank Syariah’, Palar | Pakuan Law Review, 1(2). doi: 10.33751/.v1i2.927.
Soekanto, S. (2014) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sofyan, A. (2013) Hukum Acara pidana: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Rangkang Education.
Suswantoro, S., Suhartono, S. and Sugianto, F. (2018) ‘Perlindungan Hukum Bagi Tersangka Dalam Batas Waktu Penyidikan Tindak Pidana Umum Menurut Hak Asasi Manusia’, Jurnal Hukum Magnum Opus, I(1), pp. 43–52. doi: 10.30996/jhmo.v0i0.1768.
Wahyono, P. (1986) Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Yuliartha, I. G. (2010) ‘Lembaga Praperadilan Dalam Perspektif Kini Dan Masa Mendatang Dalam Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia’, Journal Law Reformurnal Law Reform, 5(1). doi: 10.14710/lr.v5i1.667.
Zulkarnain and Marbun, R. (2021) ‘Symbolic Domination in the Regulation of the Supreme Court Number 4 of 2016 Concerning the Prohibition of Reviewing Pre-Trial Decisions’, in Proceedings of the 2nd International Conference on Law Reform (INCLAR 2021). Atlantis Press SARL, pp. 57–62.
DOI: https://doi.org/10.33559/eer.v4i2.717
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.