PELESTARIAN ALEK SIMARAJO LELO DI NAGARI CUPAK

Suci Hadisti, Erniwati Erniwati

Sari


Abstract: This article discusses the Preservation of Alek Simarajo Lelo in the Cupak Community: From Traditional Ceremonies to Art Performances in 1984-2015. This research is historical research through the stages of heuristics, verification/criticism, interpretation, and historiography. Sources were obtained through informants in Nagari Cupak, Penghulu Empat Jinih, Wali's Office staff, witness Alek Simarajo Lelo from the local community. Meanwhile, secondary sources were obtained through literature studies to obtain sources in the form of books and journals, document studies in the form of photographs of Alek Simarajo Lelo, as well as field studies by means of interviews and observations. This article shows that the results of this study indicate that the Preservation of Alek Simarajo Lelo in the Cupak Community: From Traditional Ceremonies to Art Performances in 1984-2005 underwent a change in the implementation in the form of performing arts in the form of alek rows and costumes. 1) The clothes of the Kudo Baganto line up are at the front, which are worn by young children who are not wearing the traditional black clothes of the ninik mamak. 2) rows of patiak sanggua playing talempong and modern musical instruments pupuik. 3) rows of parents and bundo kanduang maanta nasi (parents) not wearing basiba-cut black brackets. On the other hand, there are factors that cause alek to no longer be carried out in the form of customary marriages, namely changes in mindset, economics and socio-cultural factors.

Keywords: Preservation, Alek Simarajo Lelo, Art Show, Cupak Village

Keywords: Well Known Mark, Madrid Protocol, Development Legal Theory


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Azzara, M. A., Erianjoni, E., & Mardhiah, D. (2018). Perubahan Tradisi Simuntu Dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau. Jurnal Perspektif, 1(4), 33. https://doi.org/10.24036/perspektif.v1i4.52

Annisa Syintia Trimilanda, Desriyeni. ‘’Purwarupa Ensiklopedi Adat Perkawinan Minangkabau’’. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 7 No.1 (2018), hlm.201

Daliyusman Bobby Hendri, Sejarah Nagari Cupak dan Peran Serta Dimasa Revolusi, (Cupak: Kerapatan Adat Nagari Cupak, 1996), hlm.29

Dayanti, R., & Hidayat, M. (2023). Bentuk Perubahan Solidaritas Sosial Pada Penyelenggaraan Pesta Pernikahan Sebagai Dampak Hadirnya Jasa Catering. 6(2022), 135–142.

Eksekutif, R., Daerah, P., & Solok, K. (2015). Ringkasan Eksekutif Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Solok Tahun 2011-2015.

Gunawan Fachra. ‘’Perkembangan Tradisi Tunduak Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat di Kelurahan IX Korong Kota Solok Tahun 1995-2019’’ Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. (Padang: UNP, 2021), hml.37

Idrus Hakimy. ‘’Pokok- Pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau’’ PT REMAJA ROSDAKARYA Bandung, Hlm. 99

I Gede Yudarta. (2017). Potensi Seni Pertunjukan Bali Sebagai Penunjang Industri Pariwisata di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. In Mudra Jurnal Seni Budaya (Vol. 31, Issue 1, p. 2016).

Kuswardinah Asih. Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Semarang: UNNES PRESS, 2017

Mutia Riza, dkk, Baarak Dalam Upacara Perkawinan di Minangkabau, (Padang:UPTD Museum Nagari Sumatera Barat, 2010), hlm.2

Refisul, UNDRI, Perkawinan Antar Etnis di Rantau Minangkabau: Studi Kasus di Pasaman. Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, 2019

Saputra, I., Dewi, S. F., & Nurman, S. (2023). Tradisi mamanggia dalam perkawinan Minangkabau upacara adat. 3(1), 46–52.

Trimilanda, A. S. (2018). Purwarupa Ensiklopedi Adat Perkawinan Minangkabau. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 7(September), 205–212.

Wahyudi, R. (2021). Makna Filosofis Perkawinan Suku Besemah Dengan Tradisi Lemang Dalam Upacara Adat Pernikahan Di Padang Guci Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. 220405(213806), 1–75.

Zubaidah, Ariusmedi, Syafwandi, & Wikarya, Y. (2010). Fungsi dan Makna Simbol Pakaian Adat Kaum Perempuan Serta lmplementasinya pada (Issue April), hlm. 39-40

Wawancara. Dt. Bandaro (66). (2023). Penghulu Adat Suku Jambak. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 11 Januari 2023

Wawancara. Drs. Hasan Basri (86). (2023). Bupati Kabupaten Solok Tahun 1975-1985. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 3 Juli 2023

Wawancara. Muhammad Fajar Hidayat. (28). (2023). PNS. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 30 Desember 2022

Wawancara. Katik Tigo Saelo. (71). (2023). Cadiak Pandai Suku Piliang. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 21 Januari 2023

Wawancara. Dt. Gajah Tungga. (83). (2023). Dubalang Adat Suku Jambak Nagari Cupak. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 18 Januari 2023

Wawancara. Pakih Batuah. (55). (2023). Malin Adat Suku Piliang. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 18 Januari 2023

Wawancara. Dt. Majo Baba. (56). (2023). Dubalang Adat Suku Sikumbang. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 12 Januari 2023

Wawancara. Dt. Rang Kayo Basa. (71). (2023). Dubalang Adat Suku Caniago. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 19 Januari 2023

Wawancara. Dt. Mangkudun. (90). (2023). Manti Adat Suku Jambak. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 20 Februari 2023

Wawancara. Ermon Volta Sofa. (54). (2023). Budayawan Nagari Cupak. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 18 Januari 2023

Wawancara. Yulius Katik Gadang. (72). (2023). Malin Adat Suki Jambak. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 15 Januari 2023

Wawancara. Kartika Widyati. (35). (2023). Manager PT.Ermi Tour. Diwawancarai oleh Suci Hadisti (Peneliti) Pada tanggal 7 Juli 2023




DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v5i4.1869

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jumlah Kunjungan

Negara Pengunjung

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.