HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PROSES KESEMBUHAN PASIEN TUBERKOLOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAHUNING KECAMATAN RAHUNING KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2016

Juwita Yanti Pakpahan

Sari


Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat. Maka dilakukan penelitian tentang mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap proses kesembuhan pasien Tuberkolosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Rahuning Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada Juli-September 2016 dengan populasi 32 responden. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini didapat bahwa dari 15 responden yang mendapat dukungan emosional seluruhnya mendapatkan kesembuhan dibanding dengan kurang mendukung 6 responden dari 8 responden, yang tidak mendukung 1 responden dari 9 responden. Dari 15 responden yang mendapat dukungan informasi seluruhnya mendapatkan kesembuhan dibanding dengan kurang mendukung 6 responden dari 10 responden, yang tidak mendukung 1 responden dari 9 responden. Dari 10 responden yang mendapat dukungan instrumentalia seluruhnya mendapatkan kesembuhan dibanding dengan kurang mendukung 11 responden dari 14 responden, yang tidak mendukung 1 responden dari 8 responden. Dari 13 responden yang mendapat dukungan emosional seluruhnya mendapatkan kesembuhan dibanding dengan kurang mendukung 9 responden dari 15 responden, yang tidak mendukung dengan penghargaan pasien sama sekali tidak mengalami kesembuhan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk keluarga dalam membantu pasien dalam memperoleh kesembuhan dengan memberikan dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumentalia dan dukungan penghargaan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam membantu untuk menambah pengetahuan pasien sehingga dapat mempengaruhi kesembuhan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bimantara Galuh. (2016). Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak kedua di Dunia. Majalah kompas. 24 Maret 2016: Majalah online http J/print. kompas. com/baca/iptek/kesehatan/2016/03/24/Tuberkulo sis-di-indonesia-Terbanyak-Kedua-di-Dunia (Diakses tanggal 22 Agustus 2016)

Bogdan, Robert & Steven J. Taylor. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Depkes Rl. (2007). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 20-21

Depkes RI. ( 2008). Pedoman penaggulangan nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.

Dinkes prov. Profil kesehatan jawa tengah tahun 2014.http://www.dinkesiatengprov.go.id/V2015/dokumen/piofil2014/Piofil 2014.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016.

Febriasari, A. (2007). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan AI Bisri Semarang Tahun 2007. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Fitria & Febrianti. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Gading Rejo. Jurnal dunia kesehatan. Vol 5. No 1. Januari 2016.

Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori Dan Praktek. Jakarta : EGC

Hendani, dkk. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat Dan Efikasi Diri Penderita Tuberkulosis Di BKPM Semarang. Jurnal Psikologi Undip. Vol 13. No 1. April 2014.

Hastuti, dkk. (2014). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Hidup Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Jurnal Bhakti Kencana Medika. Vol 4. No 1. Maret 2014. Hal 1-74.

Kail, Robert .V & Cavanaugh. J. C. (2000). Human Development : A life Span View 2th ed. United States : Wadsworth Thomson Leraning.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. 2016

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). TOSS TB: Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta.

Kaplan, H.L, Sadock. ( 2006). Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Edisi 7. Jilid II. Jakarta : Binaputra Aksara.

Levinson W. (2008). Review of medical microbiology and immunology. 10th ed. McGraw-Hill Companies. p366-49.

Linda Ewles & Ina Simmet. (1992). Konsep Sehat. Jakarta'. Pusdiklat Pegawai Depkes Rl.

Moleong, Lexy. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung

Miles, B.B, & A.M. Huberman. (1992). Analisa Data Kualitatif. Ul Press Jakarta

Megawangi, R. (1999). Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender. Penerbit Mizan. Bandung.

Manuhara L. (2012). Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Paru Pada

Nursalam.(2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian llmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan (Edisi Pertama). Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmojo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan llmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). (2006). Asma: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Poerwandari, E.K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Polit & Hungler. (1999). Nursing Research Principles and Methods. Philadelphia: Lippincott.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.2005

Retni, (2010). Hubungan Dukungan Sosilal Keluarga Dengan Tingkat Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Umbulharji II Yogyakarta. Jurnal

Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. Fifth Edition. USA: John Wiley & Sons.

Sumantri, irman. (2007). Asuhan keperaatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pernafasan, Jakarta: Salemba Medika

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo

Setiadi. (2008). Keperawatan Keluarga. EGC, Jakarta

Setiawati Santun, Dermawan Agus Citra. (2008). Penuntun praktis Asuahan keperawatan Keluarga Cetakan I, Edisi ke 2. Jakarta: Trans Info Media.

Santa, dkk. (2009). Seri Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi. Jakarta: TIM.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.AIfabeta: Bandung.

Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.

Septia, dkk. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum ObatPada Penderita TB Paru. JOM Psik. Vol 1. No 2.

Syam. 2013. Dukungan Keluarga Dalam Pengobatan Tuberkulosis. Jurnal kesehatan. Vol 3. No 1. April 2014

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.

World Health Organization. (2012). Tuberculosis (TB). http://www.who.int/tb/publications/lamp-diagnosis-molecular/en/

Widoyono. (2008). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2008.




DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v3i4.795

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jumlah Kunjungan

Negara Pengunjung

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.