PERENCANAAN SALURAN SEKUNDER IRIGASI BATANG TINGKARANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

Nora Lizhar Fitri, Surya Eka Priana, Deddy Kurniawan

Sari


Pada Perencanaan Jaringan Irigasi mesti dilakukan analisa disain yang meliputi analisa curah hujan, perhitungan debit,dan dimensi saluran. Sehingga sistem irigasi tersebut dapat diartikan sebagai usaha penyedian pemberian air yang optimal dan efisien guna untuk mendapatkan hasil produksi tanaman yang maksimal. Daerah Irigasi Batang Tingkarang ini sumber airnya berasal dari Sungai Batang Tingkarang, sedangkan sungai Batang Tingkarang berasal dari Bukik Semanak. Tujuan utama dari Perencanaan Jaringan Irigasi Batang Tingkarang ini adalah untuk mempertahankan swasembada pangan, dengan luas area sawah 375 Ha, dari luas area sawah tersebut diharapkan panen sebesar 6 Ton/Ha setiap kali panen. Dengan melakukan perbaikan jaringan serta pemberian air yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Dalam perencanaan didapat dimensi saluran melalui proses curah hujan dengan menggunakan metode harpes dan metode gumbel. Data debit diperlukan untuk menentuka perhitungan ketersediaan air pada bangunan pengambilan (intake). Untuk mendapatkan perhitungan debit yang baik diperlukan data pencatatan debit sungai jangka waktu yang panjang, hal ini diperlukan guna mengurangi terjadinya penyimpanan data perhitungan yang terlalu besar. Hasil perhitungan dari analisa gumbel 3395 mm dan hasil perhitungan dari analisis haspers 55,74 m/det. Hasil besar debit yang di rencanakan sebesar 57,28 m/det. Untuk perencanaan saluran sekunder irigasi Batang Tingkarang kecamatan Rao kabupaten Pasaman di rencanakan dapat menampung air ketika debit maksimum.

Kata kunci : debit, swasembada pangan, debit, dimensi saluran, curah hujan, saluran sekunder


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bunganaen, W., Ramang, R., & Raya, L. L. (2017). Efisiensi Pengaliran Jaringan Irigasi Malaka (Studi Kasus Daerah Irigasi Malaka Kiri). Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 23-32.

Dewi, S. (2018). Menentukan Distribusi Representatif Frequensi Curahan Hujan Harian Maksimum Dengan Metodehistogram Dan Metode Parametik Di Provinsi Sumatera Barat. Rang Teknik Journal, 1(1).

Dwirani, F. (2019). Menentukan stasiun hujan dan curah hujan dengan metode polygon thiessen daerah kabupaten lebak. JURNALIS: Jurnal Lingkungan dan Sipil, 2(2), 139-146.

Herwindo, W., & Prihantoko, A. (2013). Kajian Desain dan Kinerja Jaringan Irigasi Mikro Berbasis Multi Komoditas di Sumedang. Jurnal Irigasi, 8(1), 46-58.

Ladjar, Y. D. (2016). Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi Waikomo Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata (Doctoral dissertation, ITN Malang).

Marta, A., Yusman, A. S., & Harahap, R. (2021). KEBUTUHAN AIR MINUM NAGARI MALAMPAH KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN. Akselerasi, 2(2).

Noerhayati, E., & Warsito, W. (2020). Studi Perencanaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Pitab Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Rekayasa Sipil, 8(6), 427-436.

Putri, A. R., & Anjani, L. (2015). PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI AIR GEGAS KIRI SELUAS 2.300 HA KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Tutuarima, G. J., & Tiwery, C. J. (2017). Kajian Efisiensi Operasional Jaringan Irigasi Kobisonta Guna Mendukung Produktifitas Usaha Tani Dalam Menunjang Swasembada Pangan 2019. Manumata: Jurnal Ilmu Teknik, 3(2), 53-62.




DOI: https://doi.org/10.33559/err.v1i1.1114

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Anda Pengunjung Ke- Flag Counter