EVALUASI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI NAMUANG KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM

Miftahul Fauzi, Masril Masril, Ana Susanti Yusman

Sari


Irigasi merupakan salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air yang berfungsi sebagai penyedia air untuk lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan tanaman secara optimal. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, masalah yang dialami pada saluran sekunder irigasi ini yaitu kapasitas air belum mencukupi, dikarenakan debit air yang kurang atau dimensi saluran yang tidak memadai untuk mengairi persawahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab dari kurangnya kapasitas air untuk keperluan pertanian bagi warga sekitar dan mencari pemecahan masalah di irigasi Namuang Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan secara langsung dan mengamati kondisi lokasi irigasi tersebut. Hasil penelitian dimulai dari analisa curah hujan kawasan, perhitungan curah hujan efektif (R80), perhitungan curah hujan efektif untuk tanaman padi, perhitungan Evaportranspirasi Potensial (ETO), kebutuhan air selama persiapan lahan, analisa kebutuhan air irigasi, perencanaan dan perhitungan dimensi saluran. Kesimpulan penelitian ini perencanaan saluran irigasi sekunder saluran irigasi Namuang Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam perhitungan dengan pola tanam padi-palawija didapat kebutuhan air disawah (NFR), dimensi saluran sekunder, pengamatan dimensi saluran dilapangan. Saran Untuk mendapatkan hasil perhitungan dimensi yang maksimal maka perlu dibuat pembanding desain dimensi saluran, diantaranya saluran dengan penampang trapesium maupun penampang persegi.

Kata Kunci : Irigasi, Saluran Sekunder, Dimensi Saluran, Curah Hujan


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aslan, muhammad (1999). “Irigasi dan Bamgunan Air “. Jakarta Universitas Guna Dharma.

Azhari, R., Priana, S. E., & Yusman, A. S. (2021). EFISIENSI SALURAN SKUNDER IRIGASI SAWAH LABUAH KOTA PADANG PANJANG.

Bunganaen, W., Ramang, R., & Raya, L. L. (2017). Efisiensi Pengaliran Jaringan Irigasi Malaka (Studi Kasus Daerah Irigasi Malaka Kiri). Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 23-32.

Aziz, A. A., Priana, S. E., & Dewi, S. (2021). PERENCANAAN SALURAN SEKUNDER IRIGASI BATANG TOMBONGAN 1 KE BATANG TOMBONGAN 2 DI PANTI RAO KABUPATEN PASAMAN BARAT.

Dhongu, R. B. N. (2014). Perencanaan Bendung Wai Woki dan Sistem Jaringan Irigasi Desa Pape Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada (Doctoral dissertation, ITN MALANG).

Dicky prastiyo Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1982, Ps 1.Prinugroho Anton. (2014). “Analisa Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Bilal Ahmad Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang”)

Dwirani, F. (2019). Menentukan stasiun hujan dan curah hujan dengan metode polygon thiessen daerah kabupaten lebak. JURNALIS: Jurnal Lingkungan dan Sipil, 2(2), 139-146.

Efendi, (2012). “ Disain Saluran Irigasi “ Palembang: Pilar Jurnal Teknik Sipil.

Hasibuan, HS. (2016) “ Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah Kabupaten Kampar” Riau

Iwan silah Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Air. (1986). “Standart Perencanaan Irigasi Kiteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01”, Jakarta

Juki muhammad Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Air. (1986) “Kiteria Perencanaan Saluran KP-03”, Jakarta

Kamiana, I Made. (2011). “ Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air” Yokyarkarta: Graha Ilmu

Yusman, A. S. (2018). Curah Hujan dan Analisa Frekwensi Banjir Kota Padang.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Anda Pengunjung Ke- Flag Counter