IMPLEMENTASI SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG OLEH PELAKSANA JASA KONSTRUKSI DI KOTA SOLOK TAHUN 2021

Reri Risnaldi, Masril Masril, Helga Yermadona

Sari


Abstract: In construction projects, it is hoped that there will be zero accidents, this can be implemented properly if 6 (six) key elements for the successful implementation of the Occupational Safety and Health Management System (K3), namely K3 policy, planning, implementation and operation, inspection and corrective action , management review and continuous improvement, well executed. This research is a quantitative research using descriptive analysis. Data was collected using a questionnaire in the form of interviews and field observations. The research was conducted in the Solok City building project. The results of research on construction projects by Construction Service Executors in Solok City (60.00%). Of the three parameters, namely knowledge, ability and willingness, the good parameters are only knowledge (57%), ability parameters (53.5%) and willingness parameters (56.7%). From the results of the research, it is suggested that every construction service provider must carry out their duties and authorities as stated in PermenPU Number 5/PRT/M/2014 concerning Guidelines for the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) for Construction in the Public Works Sector.

Keywords: Knowledge, Ability and Willingness of Implementation of SMK3, Implementing Construction Services.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bush. (1983). Pembagian Industri Kontruksi.

Hallowell, M. (2016). Pelaksanaan SMK3

Kementrian PUPR. (2015). Pelaksanaan SMK3 di Indonesia

Modjo, R. (2008). Manfaat Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontuksi Bidang Pekerjaan Umum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Permen PU No.05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Permenaker No.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Ramli. (2010). Jenis-jenis Risiko Pada Perusahaan.

Randall. (1999). Manfaat dari Pelaksanaan SMK3.

Razuri, e. a. (2007). Penyebab Perusahaan Jasa Kontruksi Tidak Melakanakan SMK3.

Reinaldi. (2012). Perkembangan yang pesat dalam dunia konstruksi ini menuntut pelaksana jasa konstruksi untuk semakin mengedepankan kualitas dan efisiensi pada setiap proyek konstruksi.

riyanto. (2005). Risiko Pelaksanaan Proyek Kontruksi.

Sanora. (2012). Penilaian Implementasi SMK3.

Soeharto. (2008). Ciri-ciri Kegiatan Kontruksi Gedung.

Undang - Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai ketenaga kerjaan.

Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Bab V Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Bagian Kedua Penguatan Jasa Konstruksi Paragraf 3 kontrak kerja pasal 47 menyebutkan bahwa di dalam kontrak kerja konstruksi harus mencantumk.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Kesehatan.

Wicaksono. (2011). Identifikasi Risiko Pelaksanaan Proyek Kontruksi .




DOI: https://doi.org/10.33559/err.v2i3.1762

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Anda Pengunjung Ke- Flag Counter