PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG

Surisna Okrianti, Siska Indrayani

Sari


According to BKKBN (National Population and Family Planning Board) in 2012, the number of adolescents (16-24 years old) was 64 million (27.6%). According to the Central Bureau of Statistics of North Sumatera the birth rate of babies from young mothers (15-19 years old) was about 33%. The infant death rate in North Sumatera was 40/1,000 life births, and 30%-35% of them had been married in young age. The research used phenomenological qualitative method. This strategy was chosen based on the experience of the married couples. The case was concerned with 5 people who got married in young age. The data were analyzed by grouping people and events according to their characteristics which were in accordance with the category and its chronology. The result of the research showed that some factors which caused marriages by minors in Bangun Purba Sub-district were economic factor, educational factor, and pre-marriage pregnancy factor. Its side-effects were easily jealous and suspicious due to psychological immaturity, family’s economic instability (low income), divorce, and the increase in the risk for pregnancy.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aditya, Dkk., Studi Kasus Pengaruh Budaya Terhadap Maraknya Pernikahan Dini Di Kecamatan Gejugjati, Kabupaten Pasuruan. Diakses 8 November 2017; http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view.6498.

Agtikasari, N., 2015. The Corelation of Knowledge about Early Marriage and the Students Attitude Towards Early marriage in SMA N 2 Banguntapan 2015. Journal Ners and Midwifery Vol.4, No. 1, 2017

Babantude Osotimehin., Data Pernikahan Dini, https://situs.google.co.id, diakses tanggal 3 Oktober 2017

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2010, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Jakarta.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2016, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Jakarta.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2017, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang tahun 2017

BKKBN 2010., Resiko Pernikahan Dini . http://situsgoogle.co.id. Diakses tanggal 5 Juli 2017

BKKBN 2010., Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak - Hak Reproduksi Bagi Remaja Indonesia. Jakarta : Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak – Hak Reproduksi

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta

Dini Hayyu. 2015. Pernikahan Dini.

Dlori, Muhammad M. 2015. Jeritan Nikah Dini, Wabah, Pergaulan. Yogyakarta: Binar Press.

FKM USU. 2014, Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Medan: USU

Goode. J William. 2014. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara

Irianto, Koes., 2015. Kesehatan Reproduksi, Bandung : Alfabeta

Jisun, T. F., 2016. Early Marriage of Women : The Case of Bangladesh. World Journal Social Sciences, Vol . 6 No. 2, Juli 2016

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia., 2013, Jakarta

Kertamuda, Fatchiah E., 2009. Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia. Jakarta : Salemba Humanika.

Manuaba, 2016. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran

Maroon, 2011. “Dampak Pernikahan Dini Pada Remaja”. Cetkaan Pertama. Jakarta :University Press

Mathur, Greene, Malhotra., 2003.Too Young to Wedd ( The Leves, Rights and Health Pf- Young Married Girl ). International Centre for Research on Women (ICRW)

Mulia Kusuma. 2017. Berbagai Aspek Perbedaan Pola Perkawinan di Indonesia Dewasa Ini. Jakarta: Lembaga Demografi FE UI

Notoadmojo, Soekidjo., 2012 Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoadmodjo. 2013. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta [ID]. PT. Rineka Cipta.

Nur, A.S., Mberia, H., Muturi, W. 2016. Role of Socio Economic Factors on Early Marriage Practises in Garowe District. European Journal if Busssines nad Social Sciences, Vol. 5, No. 9, Desember 2015

Petti dkk, 2011. Efek Buruk Pernikahan Di Bawah Umur. http//cosmo.vivanews.com/news/read/166370/efek-buruk-pernikahan-di- bawah-umur.Diakses 29 Juli 2019

Soetjiningsih., 2010. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.Cetakan Ketiga. Jakarta : Sagung Seto

Supriatiningsih., 2010. Resiko Kehamilan Dini di Negara Berkembang. Makassar : University Press

Survey Dasar Kesehatan Republik Indonesia., 2012. Jakarta

Trussel, 2010. Kehamilan Di Kalangan Remaja. http://situs.google.co.id, diakses tanggal 28 Juli 2019

Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Undang –Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

Undang – Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan anak

UNICEF. 2005. Early Marriage, A Harmfull Traditional Practise ; A Startistical Exploration The United Nation Children’s Fund (UNICEF)

., 2011. Konsekuensi Pernikahan Dini. http://situs.google.co.id, diakses tanggal 28 Januari 2018

UNICEF, 2011. Konsekuensi Pernikahan Dini. http://situs.google.co.id, diakses tanggal 28 Juli 2019.

Wahyuningsih, dkk., 2014. Komplikasi pada Masa Nifas dan Penanganan: (Perubahan pada Ekstremitas {rasa sakit, merah, lunak, dan pembengkakan dikaki}). Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik

WHO. 2006.Using Human Right For Maternal and Neonatal Health: A Tool For Strengthening Laws, Policies and Standart of Care: A Report, Geneva

. 2012. Adolescant Pregnancy. http://www.who.int//mediacentre/factsheet/ fs364/en/indeks.html/, diakses 25 September 2017

Walgito B. 2018. Pengantar Pisikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset

Widyastuti, Y., Anita, R., Yuliasti E.P., 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitra Maya

Yusuf., M. 2015. Fiqih dan Ushul Fiqih. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN




DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v5i2.1527

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jumlah Kunjungan

Negara Pengunjung

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.