PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENANAMAN NILAI KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA MAHASISWA
Sari
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku bangsa, yang menjadi aset berharga yang harus dijaga dengan semangat persatuan. Namun, di era modern ini, tantangan terhadap nilai-nilai kebangsaan semakin rumit. Modernisasi, individualisme, dan pengaruh budaya asing sering kali membuat generasi muda, termasuk mahasiswa, kehilangan identitas dan kurang memiliki rasa kepedulian terhadap bangsa.
Sebagai generasi penerus yang memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia, mahasiswa berada pada fase transisi menuju kedewasaan. Mereka tidak hanya diharapkan unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh, terutama rasa cinta tanah air. Karakter ini menjadi fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang nasionalis, peduli, dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Kemendikbud. (2012). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Nurgiyantoro, B. (2018). Pendidikan Karakter: Teori dan Praktik di Sekolah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tilaar, H. A. R. (2012). Pendidikan Nasional: Strategi dan Implementasi dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Winarno, B. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Karakter Bangsa. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Dewey, J. (1916). Democracy and education: An introduction to the philosophy of education. New York, NY: Macmillan.
Durkheim, É. (1933). The division of labor in society. New York, NY: The Free Press.
Kaelan. (2010). Pancasila: Pendekatan historis, filosofis, dan yuridis sistematis. Yogyakarta, Indonesia: Paradigma.
Ki Hajar Dewantara. (1967). Pendidikan: Bagian pertama. Yogyakarta, Indonesia: Majelis Luhur Tamansiswa.
Lickona, T. (1991). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. New York, NY: Bantam Books.
Notonagoro. (1971). Pancasila secara ilmiah populer. Jakarta, Indonesia: Pantjuran Tujuh.
Tajfel, H., & Turner, J. C. (1979). An integrative theory of intergroup conflict. In W. G. Austin & S. Worchel (Eds.), The social psychology of intergroup relations (pp. 33–47). Monterey, CA: Brooks/Cole.
Huntington, S. P. (1996). The clash of civilizations and the remaking of world order. New York, NY: Simon & Schuster.
Hofstede, G. (1984). Culture's Consequences: International Differences in Work-Related Values. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Wibowo, H. (2013). Pendidikan karakter dalam perspektif teori dan praktik. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Sapriya. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan: Konsep dan Implementasi di Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suyanto. (2010). Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta: Esensi Erlangga Group.
DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v7i2.2893
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Negara Pengunjung

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.