IDENTIFIKASI JENIS TANAH UNTUK MENENTUKAN POTENSI KEKERINGAN DI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Sari
Keberadaan air bagi manusia menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji baik untuk penggunaan air untuk aktifitas sehari-hari atau untuk pertanian. Oleh karena itu kajian mengenai bencana kekeringan menjadi sangat penting untuk diteliti. Ada banyak faktor yang mempengaruhi bencana kekeringan. Musim kemarau yang perkepanjangan, kurangnya curah hujan, kemiringan lereng, penggunaan lahan, serta jenis tanah. Pada penelitian ini fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi jenis tanah yang ada di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis tanah yang berbeda memiliki daya serap yang bervariasi, sehingga potensi kekeringan yang dapat terjadi juga berbeda-beda. Jenis tanah di Kabupaten Pesisir Selatan umumnya didominasi oleh jenis Kombosil Litik, Organosol Hemik, dan Podsolik Haplik. Sehingga berdasarkan jenis tanah tersebut, daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi kekeringan pada level sedang.
Kata Kunci: Kekeringan, Jenis Tanah, Kabupaten Pesisir Selatan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aini, A. (2007). Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya. Diakses Dari http://stmik. amikom. ac. id/[Diakses 24 Maret 2024].
Ardiansyah, W. A. H. I. D., Nuarsa, I. W., & Bhayunagiri, I. B. P. (2021). Analisis Daerah Rawan Bencana Kekeringan Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN, 2301, 6515.
Aronoff, 1989. Geographic Information Sistem : A Management Perpective, Ottawa, Canada : WDL Publication.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2023). Data Bencana Indonesia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah. (2020). 6 Penyebab Terjadinya Kekeringan dan Dampaknya Bagi Kehidupan.
Khairullah. 2009. pengertian kekeringan dan langkah langkah mengantisipasinya. Tersedia pada http://materi.pertanian.co.id/2009/04/peng ertian-kekeringan-dan-langkah.html.
Khasanah, F., Damayanti, A., & Pin, T. (2017, July). Pola Spasial Bahaya Kekeringan di Kabupaten Cilacap. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 8, pp. 510-517).
Munir, M.S. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Karakteristik; Klasifikasi dan Pemanfatannya. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.
Permadi, M. G., & Adiputra, A. (2019). Kajian Risiko Bencana Kekeringan Di Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 3(1), 34.
Prahasta, Eddy 2001. Sistem Informasi Geografi. Nova. Bandung.
Prasetyo, D. A., Suprayogi, A., & Hani'ah, H. A. (2018). Analisis Lokasi Rawan Bencana Kekeringan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Blora Tahun 2017. Jurnal Geodesi Undip, 7(4), 314-324.
Sarwono, H. 2007. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo.Edisi 6. Jakarta.
Sekretariat Bakornas Penanggulangan Bencana dan Penanganan pengungsi. 2007. Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Jakarta: Biro Mitigasi, sekretariat BAKORNAS PBP
DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v7i4.3344
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Negara Pengunjung

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.