PERBANDINGAN POTENSI TANAH EKSPANSIF BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN 1-D FREE SWELL DAN CBR RENDAMAN LABORATORIUM

Petrus Kanisius Tegar Pramudwitya, Ely Mulyati, Yoel Febrian Simangunsong

Sari


Tanah ekspansif memiliki potensi perubahan volume yang signifikan akibat perubahan kadar air, sehingga memerlukan identifikasi karakteristik pengembangannya. Penelitian ini membandingkan potensi pengembangan tanah ekspansif menggunakan metode 1-D Free Swell Test (SNI 6424:2008) dan metode CBR rendaman (SNI 1744:2012). Sampel tanah dibuat dengan variasi komposisi bentonit sebesar 0%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 100% dari berat kering tanah. Hasil pengujian 1-D Free Swell menunjukkan nilai pengembangan berkisar antara 2,91% hingga 3,14%, yang berdasarkan klasifikasi Chen (1988) termasuk kategori rendah hingga sedang. Pada pengujian CBR rendaman, nilai indeks pengembangan berkisar 2,34% hingga 3,04%, dengan kategori sedang hingga tinggi menurut Look (2016). Perbandingan hasil menunjukkan adanya perbedaan pada nilai dan klasifikasi potensi pengembangan. Temuan ini menegaskan pentingnya pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan evaluasi, baik untuk menilai pengembangan bebas secara vertikal maupun pengembangan dengan pembebanan lateral.

 

Kata kunci: Tanah ekspansif, Bentonit, 1-D Free Swell Test, CBR rendaman, Potensi pengembangan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arbianto, R. (2016). Studi Korelasi Indeks Plastisitas Dan Batas Susut Terhadap Perilaku Mengembang Tanah. Jurnal Hasil Riset (JHS).

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Metode pengujian 1-D free swell (SNI 6424:2008). Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2012). Metode pengujian nilai CBR dengan alat laboratorium (SNI 1744:2012). Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Metode pengujian pemadatan tanah di laboratorium (SNI 1742:2008). Badan Standardisasi Nasional.

Evelyn , & Makarim. (2018). Potensi Ekspansif Pada Tanah Residual Dengan Atterberg Limit Dan X-Ray Diffraction Test Untuk Wilayah Jakarta Dan Sekitarnya. Jurnal Kajian Teknik Sipil (JKTS).

Chen, F. H. (1988). Foundations on expansive soils. Amsterdam: Elsevier.

Das, B. M. (2010). Principles of Geotechnical Engineering (7th ed.). Stamford, CT: Cengage Learning.

Fardyansah, Y., & Gofar, N. (2020). Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Daya Dukung Subgrade Jalan. Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil, 9(2).

Frikandy, M., Julian, J., Liu, K., Khadafi, M., Shiddiqi, M. A. A., & Surjandari, N. S. (2024). Karakteristik Tanah Ekspansif di Beberapa Daerah di Jawa Tengah.

Look, B. G. (2016). The weighted plasticity index in road design and construction. Australian Geomechanics, 51(3), 21–36.

Maricar, M. H. (2016). Kajian Eksperimental Kesesuaian Antara Sifat Indeks Dan Hasil X-Ray Diffraction Tanah Ekspansif. Jurnal Kajian Teknik Sipil (JKTS).

Muntohar, A. S. (2003). Swelling and compressibility characteristics of soil – bentonite mixtures. Civil Engineering Dimension, 5(2), 93–98.

Sapta, W., Harianto, Y., & Gofar, N. (2023). CBR Correlation with Index and Compaction Propertis of Soil. Indonesian Geotechnical Journal, 2(3).




DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v8i1.3402

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jumlah Kunjungan

Negara Pengunjung

Flag Counter

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.