FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE PAP SMEAR DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2018
Sari
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arikunto, Suharsimi, (2013). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka cipta, 2009.
Aziz, M.F., et al. (2015). Kanker leher rahim. Diakses pada tanggal 03 September 2018 dari website http://www.BKKBN.com.
Azwar,S, (2012). Sikap manusia, teori dan pengukuran, Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Azwar, Syaifudin, 2010. Sikap manusia teori dan pengukurannya Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Badan Pusat Statistika RI, (2010). Survey sosial ekonomi, 2009. Jakarta.
BKKBN.(2008). Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Jakarta :BKKBN
Depkes RI, (2010). Pedoman nasional pengendalian penyakit kanker. Direktorat jendral pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Jakarta.
Diananda, R., (2009). Kanker serviks : Sebuah penyakit buat wanita. In Diananda, R. Mengenal seluk beluk kanker : Yogyakarta
Dinas Kesehatan Kota Medan.(2011). Laporan kegiatan sub Din Kesehatan Ibu dan anak (KIA), Medan.
Fitria. (2012). At a Glance SISTEM REPRODUKSI (The productive system at a glance). Jakarta, Erlangga.
Globocan,2007. Lembar kanker, http://globocan.iarc.fr/factsheet/cancer/cervix, diakses 10 September 2018.
Gunawan, A. (2013). Kurang kesadaran perempuan indonesia terhadap kanker serviks. Diakses pada tanggal 08 September 2018 dari website http://www.Sinarharapan.co.id.
Indarti, J. (2012). Panduan kesehatan wanita. Jakarta : Puspa swara.
Lestadi, J. (2009). Penuntun diagnostik praktis sitologi hormonal apusan pap. Jakarta : Widya medika.
Lestari.W, dkk, (2011). Buku Ajar kesehatan reproduksi : Berbasis kompetensi. Jakarta : EGC.
Nasir.(2008). Deteksi dini kanker serviks. Diakses pada tanggal 03 September 2018 dari website http://www.kompas.co.id.
Notoatmodjo Soekidjo., (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka cipta,.
Notoatmodjo, Soekidjo., (2012). Metode penelitian kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam.(2008). Konsep penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Ocviyanti dan Handoko.(2013). Peran dokter umum dalam pencegahan kanker serviks di Indonesia, Jakarta.
Purba, Evi Miraswaty, 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan papsmear pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Belawan kota Medan tahun 2011. Tesis : FKM UI.
Poernomo, H. (2009). Penyakit yang paling mematikan. Jakarta : Buana pustaka.
Rasjidi.I,.(2012). Panduan penatalaksanaan kanker ginekologi berdasarkan evidence base. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Rohmawaty, Ika 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker servikd dengan metode IVA (Inveksi Visual dengan Asam Asetat) di wilayah kerja Puskesmas Ngawen I Kabupaten gunung kidul Tahun 2011. Tesis. Jakarta: FKM UI
Sarini, N Ketut Manik. 2011. Faktor-faktor yang berhunbungan dengan pemeriksaan pap smear pada WUS di Desa Pacung wilayah kerja Puskesmas Tejakula II kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Bali Tahun 2011. Tesis. Jakarta: FKM UI.
Setiadi, (2014).Konsep dan penulisan riset keperawatan. Edisi pertama: Yogyakarta; Graha ilmu.
Smeltzer & Bare. (2011). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Brunner & Suddarth. Edisi 8, volume 2. Jakarta : EGC.
Suwiyoga. (2008). Beberapa masalah pap smear sebagai alat diagnostik dini kanker serviks di indonesia. Diakses pada tanggal 10 September 2018 dari website http://www.dokteranda.com.
Taufik, M. (2007). Prinsip-prinsip promosi kesehatan dalam bidang keperawatan. Jakarta : Infomedika.
Wahyuni, S.A. (2009). Statistika kedokteran. Jakarta : Bamboedoea communication.
WHO, (2010). Cervical cancer screening in developing countries. Geneva: Report of WHO consultation.
Wijaya & Della. (2010). Penderita kanker di indonesia. Diakses 14 September 2018 dari Yayasan kanker Indonesia.
Yayasan Kanker Indonesia, (2012).Penderita kanker di Indonesia. Diakses 14 September 2018.
DOI: https://doi.org/10.33559/eoj.v2i3.459
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Negara Pengunjung

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.