FORMULASI LILIN AROMATERAPI DARI PEPPERMINT DAN VANILLA

Sari

Pada saat ini banyak aktivitas individu yang sering monoton dan lebih banyak waktu di rumah dan di kantor. Masyarakat cenderung mengalami depresi atau stress yang disebabkan oleh kurangnya kenyamanan dalam bekerja atau beraktivitas yang disebabkan oleh beban kerja yang berat atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak stres dan ketidak nyaman dapat diatasi dengan menggunakan bahan arοma terapi di ruangan yang dapat menghasilkan  uap aroma yang merilekskan dan memberikan kenyamanan apabila terbakar dan menghirupnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses pembuatan lilin aroma terapi, untuk mengetahui kualitas produk dari formulasi lilin aromaterapi dari peppermint dan vanilla. Untuk mengetahui apakah volume essential oil yang dicampurkan daIam formulasi lilin aromaterapi akan berpengaruh terhadap ketahanan lilin, gelembung udara, dan aroma lilin saat dinyalakan. Penelitian dilakukan dengan membuat lilin aroma terapi dengan berat beeswax 30 gr di campur dengan essentil oil sebanyak masing-masing 3ml, 5ml dan 8ml, dengan varian aroma vanilla dan peppermint. Hasl penelitian menunjukkan bahwa lilin yang paling baik dengan hasil analisa berkaitan dengan ketahanan, gelembung udara, dan aroma lilin saat dinyalakan terdapat pada variabel ke-3 dengan formulasi beeswax 30gr, essential oil 8ml, dan aroma lilin yang banyak disukai yaitu vanilla.

Keywords: Aroma terapi, Lilin, Beeswax, Peppermint, Vanilla